Kang Dudu: “Menjadi Petani Kopi Harus Ulet dan Berani Berkorban”
“Menjadi petani kopi harus rajin, ulet, tekun dan berani berkorban”
Dudu Duroni, di Kampung Sarongge akrab dipanggil Kang Dudu, menceritakan suka-duka sebagai petani Kopi Sarongge. Kang Dudu saat ini memiliki kebun kopi di Kampung Tunggilis tak jauh dari Sarongge, Cianjur, Jawa Barat.
Kang Dudu memulai berkebun kopi kira-kira tiga tahun yang lalu. Perlu keyakinan yang cukup kuat bagi Kang Dudu, juga umumnya para petani di Kampung Sarongge dan sekitarnya, untuk mulai menanam kopi. Karena mereka biasa bertanam sayur-mayur dan palawija yang hasilnya tak butuh waktu terlalu lama untuk dipanen.
Di dua tahun awal bertani kopi adalah ujian kesabaran yang paling berat. Karena pohon kopi belum menghasilkan panen yang cukup, namun di masa itu pohon kopi justru butuh perawatan ekstra. Pemupukan dan penyiangan kebun mesti dilakukan meski tak bisa berharap biaya diperoleh dari hasil panen pohon kopi yang baru belajar berbuah.
“Menjadi petani kopi harus rajin, ulet, tekun dan berani berkorban,” ujarnya.
Tapi kini Kang Dudu makin semangat berkebun kopi. Dengan menerapkan pola tanam, perawatan dan pemanenan kopi yang benar, hasil kebun kopinya telah mewarnai citarasa berbagai kopi di kafe dan kedai-kedai kopi di Cianjur, Jawa Barat. Kopi Sarongge dengan cita rasa dari hutan yang terjaga.
Sebagai Ketua Kelompok Tani Satria Mandiri Kang Dudu berharap Kopi Sarongge bisa menjadi kopi kelas dunia.